Minggu, 25 Maret 2012

TINJAUAN PUSTAKA : Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

read before : TINJAUAN PUSTAKA : Prilaku Kewargaan Organisasi

Penelitian ini berangkat dari pandangan-pandangan teoritis yang dikembangakan oleh para ahli yang menyatakan bahwa diantara mekanisme penting dalam meningkatkan prilaku kewargaan organisasi adalah melalui mekanisme kepemimpinan transformasional dan mekanisme kualitas pertukaran pimpinan dan bawahan. Untuk melakukan hal tersebut perlu dilakukan mekanisme secara langsung dan mekanisme secara tidak langsung.

Secara langsung, kepemimpinan transformasional dan kualitas pertukaran  pimpinan dan  bawahan yang baik akan mempengaruhi prilaku kewargaan organisasi. Dan secara tidak langsung Kepemimpinan transformasional di bentuk dari kualitas pertukaran  pimpinan dan  bawahan yang akhirnya akan memunculkan sikap prilaku kewargaan organisasi, sehingga tujuan organisasi dapat dengan mudah tercapai.

Pendapat Bass (1985) yang di kutip dari Lamidi (2008) telah mendefinisikan kepemimpinan transformasional sebagai kemampuan 
pimpinan   untuk;
  1. Mengubah lingkungan kerja, 
  2. Memberikan motivasi, 
  3. Menumbuhkan kebanggaan, 
  4. Loyalitas dan rasa hormat bawahan pada pimpinan yang bertujuan untuk pencapaian tujuan organisasi. 
Kualitas pertukaran  pimpinan dan  bawahan yang telah didefinisikan oleh Dansereau dkk., (1975) mengutip dari Truckenbrodt (2000) adalah hubungan yang berkaitan antara sifat  pimpinan dan   bawahan, selanjutnya  pimpinan dan  bawahan terlibat dalam proses-proses perundingan bersama yang akhirnya mereka telah menentukan peran yang harus diisi oleh masing-masing pihak dan terus berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan pada gilirannya ke depan jenis hubungan yang berkembang antara  pimpinan dan  bawahan akan berpengaruh terhadap berbagai faktor-faktor penting untuk individu dan organisasi.

Pendapat Podsakoff, dkk., (1990) yang di kutip dari Asgari, dkk., (2008a) bahwa para pemimpin transformasional dapat membuat bawahan melakukan melampaui harapan untuk;
  1. Mengartikulasikan visi, 
  2. Menyediakan suatu model peran yang tepat, 
  3. Mengutamakan tujuan kelompok, 
  4. Menyediakan dukungan individual, 
  5. Intelektual stimulasi, dan 
  6. Mengekspresikan harapan kinerja tinggi. 
Hasil penelitian dari Piccolo dan Colquitt (2006) menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional secara signifikan mampu meningkatkan prilaku kewargaan organisasi. Individu yang secara intrinsik termotivasi untuk memenuhi visi organisasi tanpa mengharapkan keuntungan pribadi, cenderung berkontribusi untuk mencapai tujuan organisasi. Selanjutnya, Piccolo dan Colquitt (2006) mengatakan, para yang ahli lain, seperti ; 
  1. George & Brief, (1992); 
  2. Borman & Motowidlo, (1993); 
  3. Padsakoff dkk., (1997); 
  4.  Cropanzano dkk., (in press); 
  5. Koys, (2001); 
  6.  Meyer & Herscovitch, (2001); 
  7. Gautam dkk., (2004); serta,
  8. Deborah dkk., (2007) 
Mereka telah memberikan perhatian penuh dan mendukung pendapat Organ (1988) tentang definisi dari prilaku kewargaan organisasi tersebut. Mereka menambahkan, perilaku kewargaan organisasi merupakan;
  1. Kontribusi individu di tempat kerja, 
  2. Tidak terdapat dalam persyaratan kontrak dan tidak dihargai dalam prestasi kerja, 
  3. Berkontribusi untuk efektivitas organisasi, 
  4. Meningkatkan konteks sosial dan psikologi organisasi, 
  5. Mendukung kinerja tugas individu, dan 
  6. Spontanitas untuk memajukan organisasi. 
Prilaku kewargaan organiosasi merupakan sebagai perlakuan variabel dependen pada tingkat analisis. Para ahli telah menemukan nilai positif dari hubungan kepemimpinan transformasional terhadap prilaku kewargaan yang dimediasi oleh kualitas pertukaran pemimpin dengan bawahan, (misalnya, Asgari, dkk., 2008a dan Wang, dkk., 2005) serta ditemukan berpengaruh negatif (misalnya, Asgari, dkk., 2008b). Untuk jelasnya riset terdahulu mengenai variabel di atas tersaji pada tabel 2.1.



Selanjutnya, dalam model penelitian ini dikembangkan sebuah pemikiran mengenai hubungan variabel kepemimpinan transformasional  variabel prilaku kewargaan organisasi dan variabel kualitas pertukaran 
pimpinan dan  bawahan. Kepemimpinan transformasional dijadikan variabel utama yang diperkirakan dapat mempengaruhi prilaku kewargaan organisasi secara langsung dan secara tidak langsung melalui kualitas pertukaran  pimpinan dan  bawahan. 

Dengan demikian hubungan antara kepemimpinan transformasional, prilaku kewaragaan organisasi dan kualitas pertukaran  pimpinan dan  bawahan dapat ditunjukan pada gambar berikut ini.



Hipotesis-hipotesis Penelitian
Penelitian ini mengajukan pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap prilaku kewargaan dengan pendekatan secara langsung dan tidak langsung yang dimediasi oleh kualitas pertukaran 
pimpinan dan  bawahan. Dengan demikian, penelitian ini mengajukan empat dugaan sementara, yaitu;
  1. Kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pertukaran  pimpinan dan  bawahan. 
  2. Kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prilaku kewargaan organisasi. 
  3. Kualitas pertukaran  pimpinan dan  bawahan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prilaku kewargaan organisasi. 
  4. Kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prilaku kewargaan organisasi yang di mediasi dengan kualitas pertukaran  pimpinan dan  bawahan. 
read more : METODE PENELITIAN : Rancangan Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.