Kepemimpinan transformasional
Menurut  pendapat Lamidi (2008), sesuai panggilan jiwanya, dosen profesional  adalah dosen yang menguasai ilmu pengetahuan yan diajarkan dan mampu  menyampaikan materi  ajar dengan baik dan benar, memiliki komitmen  tinggi untuk memajukan outcomes lulusan dan organisasi. Conger  dan Kanungo (1987) menyatakan bahwa ciri-ciri pemimpin kharismatik  adalah percaya diri, mempunyai keahlian manajemen terutama dalam  mengatasi berbagai perubahan, mempunyai sensitivitas sosial dan empati. 
Pemimpin yang mempunyai empati terhadap bawahan (memahami keinginan dan kebutuhan bawahan) akan meningkatkan,kepercayaan   bawahan terhadap aktivitas organisasi, sehingga karyawan akan  terinspirasi untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin.  Vries  (1994) mengungkapkan bahwa tidak ada pemimpin tanpa visi. 
 
Seorang  pemimpin yang dapat memberi inspirasi tinggi terhadap bawahan merupakan  pemimpin yang  memiliki standar kerja yang tinggi dan mempunyai  visi/misi yang jelas. Kesuksesan kepemimpinan transformasional adalah  kemampuan menentukan misi yang jelas, meng.komunikasikannya dan melakukan persuasi kepada bawahan (Leavitt, 1986). Pemimpin mengarahkan seluruh sumber daya organisasi pada suatu fokus yaitu misi dan visi organisasi. 
 
Behling  dan McFillen (1996) memberikan definisi operasional mengenai variabel  perilaku pemimpin (displays empathy dan dramatizes the mission) dan  variabel keyakinan 
bawahan (inspiration) sebagai berikut:     
- Displays empathy,  yaitu perilaku pemimpin mengindikasikan orientasi pada kebutuhan dan keinginan bawahan. 
- Dramatizes the mission,  yaitu pemimpin menggunakan metafora, kiasan,  analogi untuk nilai-nilai dan simbol organisasi untuk menyampaikan misi  dan  kepentingannya. Pemimpin mengkomunikasikan misi utama melalui  tindakan yang dilakukannya.  
- Inspiration,yaitu keyakinan bawahan bahwa kegiatan organisasi atau unit memiliki suatu moral transeden atau tujuan etik.
Hasil  penelitian eksploratori yang dilakukan Behling dan McFillen (1996)  menunjukkan bahwa dalam kepemimpinan transformasional, perilaku pemimpin  yang terdiri dari  displays empathy, dramatizes the mission, projects  self assurance, enhances the leader’s image, assures followers of  competency, dan provides opportunities.
 
Menurut  Bass dan Avolio (1994), kepemimpinan transformasional dalam  mentransformasikan bawahan cenderung menggunakan 4 cara yang dikenal  dengan 4 I, yaitu: 1)  idealized influence (charisma),  2)  inspiration,   3) intellectual stimulation, dan 4) individual consideration.
 
Kepemimpinan  transformasional di ukur dengan menggunakan enam dimensi yang  dikembangkan oleh Behling et al.(1996) yaitu ; (1) menunjukan empati,  (2) menjelaskan misi dengan menarik, (3) menunjukan keyakinan diri, (4)  meningkatkan image, (5) yakin dengan kemampuan bawahan, dan (6)  memberikan peluang untuk sukses.
                       
Menurut  Bycio et al.,. (1995) serta Koh et al.,. (1995), mendefinisikan  kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan di mana seorang  pemimpin menfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal antara  pemimpin dengan bawahan yang melibatkan hubungan pertukaran. 
 
Pertukaran  tersebut didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja, penugasan kerja, dan penghargaan. Podsakoff  et al., (1996) mendefinisikan kepemimpinan transformasional merupakan  faktor penentu yang mempengaruhi sikap, persepsi, dan perilaku karyawan  di mana terjadi peningkatan kepercayaan kepada pemimpin, motivasi,  kepuasan kerja dan mampu mengurangi sejumlah konflik  yang sering  terjadi dalam suatu organisasi. 
 
Sejauhmana  pemimpin dikatakan sebagai pemimpin transformasional, Bass (1990) dan  Koh et al., (1995) yang dikutip dari Andarika (2004), mengemukakan bahwa  hal tersebut dapat diukur dalam hubungan dengan pengaruh pemimpin  tersebut berhadapan karyawan. 
 
Oleh karena itu, Bass (1990) mengemukakan  ada tiga cara seorang pemimp...in  transformasional memotivasi bawahannya, yaitu dengan: 
- Mendorong  bawahan untuk lebih menyadari arti penting hasil usaha. - Mendorong  bawahan untuk mendahulukan kepentingan kelompok; dan-  3) meningkatkan  kebutuhan bawahan yang lebih tinggi seperti harga diri dan aktualisasi  diri.
 
 
 
Lamidi  (2008) mengatakan, Burn mendefinisikan pemimpin transformasional  sebagai prilaku yang memperoleh dukungan untuk membangkitkan semangat  dan memberikan inspirasi kepada para bawahan serta prilaku memberikan  perhatian dan mendorong terpeliharanya hubungan kerja yang memuaskan.  Lebih lanjut, Bass, mendefinisikan kep...emimpinan  transformasional adalah kemapuan pemimpin untuk mengubah lingkungan  kerja, memberikan motivasi, menumbuhkan kebanggaan, loyalitas dan rasa  hormat bawahan kepada atasan yang bertujuan untuk mencapai tujuan  organisasi. 
 
Kepemimpinan  transfomasional bersandar pada prilaku pemimpin untuk membangkitkan  bawahan untuk ke tingkat yang lebih tinggi, sesuai dengan pemikiran dari  Burn (1978) dan Bass (1985).
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.