Rabu, 28 Maret 2012

METODE PENELITIAN : Pengumpulan dan Analisis Data

read before : METODE PENELITIAN : Variabel dan Pengukuran

Metode Pengumpulan Data
Data untuk penelitian adalah; data kualitatif yang akan digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan tentang variabel-variabel; 
  1. Kepemimpinan transformasional, 
  2. Kualitas pertukaran pimpinan dan bawahan, serta 
  3. Prilaku kewargaan organisasi.
Untuk memperoleh data tersebut digunakan metode survey menggunakan perangkat kuesioner terstruktur yang ditujukan kepada para responden.

Format kuesioner terdiri dari dua bagian utama, bagian pertama menyangkut pernyataan- pernyataan umum mengenai karakteristik demografi responden dan bagian kedua berisi pernyataan mengenai masalah pokok penelitian.

Item-item pernyataan diantaranya adalah seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.

Pengumpulan data dilakukan dengan meminta kesedian para responden untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, kemudian menyampaikan perangkat kuesioner penelitian untuk diisi oleh para responden.

Metode Analisis Data
Untuk menganalisis data dari penelitian digunakan teknik analisis statistik, yaitu; statistik deskriptif, dan statistik inferensial.

Teknik statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel penelitian, yakni kepemimpinan transformasional, kualitas pertukaran pimpinan dan bawahan serta prilaku kewargaan organisasi. Untuk maksud ini digunakan analisis statistik;
  1. Jenis rata-rata dan modus sebagai ukuran pemusatan data, dan 
  2. Standar deviasi sebagai ukuran sebaran data. 
Statistik inferensial selanjutnya digunakan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis.
Penelitian ini secara spesifik ingin menguji hipotesis dari hubungan yang dimediasi yang dikenal sebagai analisis jalur (path analysis).


Para ahli mengemukakan bahwa untuk menguji sebuah model mediasi diperlukan 4 kondisi pokok, yaitu ; 
  1. Variabel independen (X) harus berkorelasi dengan variabel dependen (Y), 
  2. Variabel independen (X) harus berkorelasi dengan variabel mediator (M), 
  3. Variabel mediator (M) harus berkorelasi dengan variabel dependen (Y), 
  4. Bila efek M terhadap Y disingkirkan, maka X tidak lagi berkorelasi dengan Y (terjadi mediasi penuh) atau korelasi antara X dan Y berkurang (terjadi mediasi parsial). 
Untuk menguji model mediasi yang sederhana maka para ahli telah merekomendasikan untuk menggunakan perangkat analisis statistik jenis regresi dengan software SPSS.

Untuk melakukan ini, Kenny (2011) yang mengutip tulisan dari Baron dan Kenny (1986), mengajukan pendekatan 4 langkah, yaitu sebagai mana digambarkan berikut ini ;


Untuk menghitung efek tidak langsung, para ahli menggunakan pendekatan produk koefisien dari Sobel. Pendekatan ini dapat dijelaskan sebagai berikut.



Untuk menguji signifikansi dari koefisien efek tidak langsung (mediasi) mengggunakan software yang dikembangkan oleh Sobel (1982), yang lebih di kenal sebagai Sobel Test yang menggunakan format sebagai terlihat pada kotak berikut ini :

Sebelum proses perhitungan dalam analisis regresi dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan beberapa uji terhadap konsep-konsep atau variabel-variabel yang dilibatkan di dalam penelitian. Di antara uji-uji yang perlu dilakukan adalah uji reliabilitas dan validitas dari konsep-konsep atau variabel-variabel.

Uji reliabilitas.
Ghozali, (2005) berpendapat, uji realibilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Di antara teknik yang digunakan untuk melakukan pengujian realibilitas adalah dengan melakukan pengujian sekali saja. Maksudnya, hanya melakukan pengukuran sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α). Jadi, sebuah konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha >0,60.

Uji validitas.
Selanjutnya ditambahkan lagi oleh Ghozali, (2005) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu unutk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut. Ada dua cara yang digunakan untuk mengukur validitas, yaitu ;
  1. Melakukan korelasi antar skor butir pernyataan dengan total skor konstruk atau variabel, 
  2. Melakukan korelasi bivariat antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk atau variabel. 
Untuk cara pertama dilakukan dengan teknik membandingkan nilai r hitung dari masing-masing indikator dengan nilai r tabel untuk derajat kebebasan (degree of freedom) atau df = n-2. Jadi, bila r hitung dari masing-masing indikator adalah lebih besar dari nilai r tabel maka indikator-indikator tersebut adalah valid atau sah.

Cara ke dua dilakukan dengan mengkorelasikan skor dari masing-masing indikator dengan total skor dari variabel yang diamati. Indikator-indikator dikatakan valid bila korelasi masing-masingnya dengan skor total variabel yang diwakili adalah signifikan.

Secara operasional, kedua cara tersebut dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS.

read more ; DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.